Posts

Tak ada yang tahu.. Aku bukan mengemis perhatian Aku juga tak ingin jadi bahan pembicaraan Aku hanya ingin merasakan Merasakan rasa tanpa harus ku ungkapkan Tapi ternyata kamu salah mengartikan Kini aku berada diposisi sendiri dan harus siap dibenci Bukan karena mencuri atau mengkhianati Tapi karena mencintai dan menyayangi Aku tahu kamu tak suka aku Tapi bukan berarti kau harus seperti itu Kita hidup didunia yang tak selamanya menjadikan kita nomor satu Besok atau lusa mungkin kita berada jauh dari satu Jadi tolong jangan membuat karma datang secepat itu Aku hanya takut kau jadi jatuh hati padaku

Menunggu orang yang salah

Apa yang aku pikirkan, sudah jelas dia sudah melupakan kenapa bersih keras selalu memikirkan Harusnya aku membuang jauh-jauh kenangan, bukan malah diarsipkan Dia bukan dia yang dulu aku kenal sebagai pasangan, tapi kini dia menjadi seseorang yang selalu membuat kesakitan Tak pantas memang untuk di pertahankan, sudah seharusnya di lupakan Seorang bajingan yang akan tetap jadi bajingan Kini aku mulai memikirkan, bahwa selama ini aku dipenuhi kebodohan Aku bertekad membuang semua kenangan, dan selalu berharap agar tak pernah di pertemukan Karena bagiku melihat bajingan, hanya akan membuat tak nyaman dan kesakitan Tutup yang lalu, buka yang baru Karena hidup tak selalu tentang masalalu Ada hari baru yang sudah menunggu

Pilu yang tak henti

Ada apa hati, lagi-lagi kau tersakiti Sepertinya ada yang salah dari sebuah hal tentang mencintai Lika-liku kisah ini aku tulis dalam sebuah buku diary Semacam bercerita dengan seseorang yang sama-sama sudah saling mengenali Rasanya nyaman sekali, tak ada beban dalam pikiran dan juga hati Tapi sekarang sepertinya kambuh lagi Rasanya aku ingin obat penenang agar aku bisa tidur tanpa menangisi apa yang telah terjadi Kisah kita tiada henti mengundang air mata yang terus menerus menggenangi pipi Rasanya sakit sekali, aku ingin pergi Tapi lagi-lagi aku memasuki lubang yang sama, yaitu cerita ini Berulang-ulang aku sendiri sudah bosan dengan akhir dari kisah ini Tersakiti, menangisi, ditinggal pergi, berjuang sendiri, dan tak pernah dicintai Harusnya aku menyadari, aku sudah terlalu lama menutup hati Dari orang-orang yang mungkin benar mencintai Tapi jawabanku tetap memilih begini Pilu sekali kisah ini, aku sendiri ingin menutupi Tapi tampaknya ada sebagian orang yang sudah m

Teka-teki hati

Ada yang salah dengan hati, kenapa ia begitu sulit dipahami. Tak mengerti apa-apa lagi, yang aku tau hanya ingin mencintai. Mencintai tanpa bisa memahami, akan berujung pada kenyataan yang menyakiti. Apa yang harus aku pahami dari sekedar mencintai. Mengapa harus seperih ini, bukankah cinta itu suci dan abadi. Kenyataan memang sulit menerima yang terjadi, tapi tak ada salahnya coba memahami. Ada apa dengan hati, kenapa sangat rumit begini. Lagi-lagi aku jatuh hati dan ujungnya disakiti. Aku mencoba berdamai dengan hati, dan lagi-lagi ia penuh teka-teki. Hati tolong sedikit mengerti, aku tak mau seperti ini. Sakit hati, luka lagi, ditinggal pergi benar-benar membuatku rasanya ingin membuang rasa ini. Tapi mengapa aku selalu gagal lagi, padahal aku sudah berusaha sejauh ini. Apa memendam rasa ini, memang satu-satunya cara agar hati lebih mengerti. Memang sulit dipahami dan dimengerti, tapi mau bagaimana lagi hati sudah memutuskan untuk tetap disini. Di kehidupan yang tak pe

Rasa yang tak hilang

         Ketika rasa itu memang tak pernah hilang Aku sadari bahwa tak semudah yang aku katakan tentang rasa, yang pada kenyataannya memang masih ada. Kadang merasa bodoh harus terus menerus merasakan rasa yang perlahan membunuh asa. Bukan tentang ego sendiri yang gamau melupakan, tapi kenyataannya memang hati masih belum bisa mengikhlaskan. Bukan tentang siapa yang datang dan pergi, tapi tentang siapa yang bisa bertahan sampai detik ini. Bukan, bukan dia yang kemarin bilang akan setia. Tapi kamu yang raga dan hatinya telah pergi namun bayangnya tetap ada. Banyak yang aku ragukan tentang hati setelah benar-benar kamu memang pergi. Apa yang aku bisa dapatkan dari sebuah perpisahan? Ya benar, sesuatu yang selalu melekat, selalu teringat, dan tertanam kuat, itu dia kenangan. Kadang kita harus bisa menerima kenyataan bahwa hati memang tak bisa dipaksakan. Benar, hati memang tak bisa dipaksakan. Sekuat apapun kamu bertahan, secepat apapun kamu berlari, jika dia sudah pergi, ya suda

Menutup kembali

Bissmillah hirrahmanirrahim.. Kali ini aku sudah bertekad untuk menutup kembali hatiku, menutup kembali blokirannya, aku merasa itu jalan satu-satunya agar aku bisa lupa, agar aku bisa menjalani hidupku normal seperti biasanya. Ya mau bagaimana lagi, karena hatiku terlalu egois untuk bisa mengikhlaskan, untuk bisa melupakan. Tentu saja bukan salahmu, karena dari awal kau sudah bilang kita jalani hidup masing-masing, jika jodoh akan bertemu kembali. Bukan jodoh tapi bodoh jika aku kembali, kesal rasanya dipermainkan terus menerus perasaan ini. Ini bukan kali pertama, bukan juga kali kedua, entah sudah berapa kali kau seperti itu. Ya memang aku yang salah, tetap membuka hatiku lebar-lebar untukmu, tetap menantikan kepulanganmu. Sudahlah, aku sudah terlanjur membenci hatiku sendiri, kenapa ia sangat susah diatur, sudah tau sakit masih saja tak mau pamit. Kau tau aku hampir saja berhasil, rasaku padamu hampir punah setelah berbulan-bulan lamanya, tapi kau tau karena kedatanganmu kembali,

Harapan

Rabu hari ke 28 di bulan 8 Salahkah jika kita berharap? Kenapa kadangkala harapan itu yang menghancurkan Haruskah aku menyerah? Saat hati dan pikiran tak satu arah Jika aku bisa memilih, aku tak ingin berharap padamu, aku tak ingin menyimpan rasa ini padamu Jujur, rasa ini membuat aku kehilangan rasio Jika aku boleh meminta, aku ingin bisa lupa Aku tak ingin menjadi seseorang yang malang karena rasa yang tak kunjung juga hilang Aku tak ingin menjadi diriku kali ini, ia terlalu lemah, ia juga tak tau diri Aku berharap menjadi seseorang yang bodoamat, yang selamat walau kisahnya sudah tamat Entahlah, aku hanya ingin begini, berpura-pura tak peduli Meski sebenarnya hati ingin memiliki